Senin, 05 Oktober 2015

Protista yang Menyerupai Jamur



Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok Protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Sebagai pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim. Enzim ini memecah atau merombak senyawa organik dari organisme yang sudah mati dan kemudian jamur akan menyerap produk rombakan tersebut dalam bentuk senyawa organik.
Jamur Air (Oomycota)
Terdapat 580 spesies jamur air yang diketahui merupakan pengurai pada habitat perairan. Kebanyakan spesies jamur air hidup bebas dan mendapat nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air. Beberapa jamur air hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan. Beberapa jenis jamur air juga parasit pada organisme akuatik, misalnya Saprolegnia. Saprolegnia hidup menempel pada tubuh ikan atau hewan air lainnya. Saprolegnia berbentuk seperti lapisan selaput.
Beberapa jamur air yang lain merupakan pathogen pada tanaman. Misalnya, jamur putih tumbuh bergerombol pada buah anggur yang disebabkan oleh Plasmospora viticola. Contoh lain adalah penyakit busuk layu pada kentang dan tomat yang disebabkan oleh jamur air Phytophthora infestans.
Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, jamur ini akan menghasilkan sporangium diujung hifa (filament/benang). Di dalam sporangium akan dihasilkan spora-spora berflagel (zoospora). Ketika zoospora matang, zoospore akan keluar dari sporangium. Apabila zoospora jatuh di tempat yang sesuai, zoospora akan berkecambah dan tumbuh menjadi miselium (masa hifa) baru.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet dihasilkan oleh hifa yang berdiferensiasi. Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh oogonium. Penyatuan gamet jantan dan betina menghasilkan zigot diploid yang berkembang menjadi spora berdinding tebal. Saat spora berkecambah akan dihasilkan miselium baru.
Jamur lendir (Myxomycota)
Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut amoeboid karena memiliki bentuk Amoeba. Seperti Amoeba yang sesungguhnya, jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Saat kondisi makanan jamur lendir kurang, sel-sel yang kelaparan bergabung membentuk massa yang berlendir. Massa yang berlendir ini bermigrasi ke lingkungan baru yang dapat mendukung pertumbuhannya. Pergerakan massa tersebut dihasilkan dari gabungan kontraksi masing-masing sel tunggal. Contoh jamur lendir adalah Dictyostelium discoideum.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar