Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok
Protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki
struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Sebagai
pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim. Enzim ini memecah atau merombak
senyawa organik dari organisme yang sudah mati dan kemudian jamur akan menyerap
produk rombakan tersebut dalam bentuk senyawa organik.
Jamur Air (Oomycota)
Terdapat 580 spesies jamur air yang diketahui
merupakan pengurai pada habitat perairan. Kebanyakan spesies jamur air hidup
bebas dan mendapat nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran
air. Beberapa jamur air hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan.
Beberapa jenis jamur air juga parasit pada organisme akuatik, misalnya
Saprolegnia. Saprolegnia hidup menempel pada tubuh ikan atau hewan air lainnya.
Saprolegnia berbentuk seperti lapisan selaput.
Beberapa jamur air yang lain merupakan pathogen pada
tanaman. Misalnya, jamur putih tumbuh bergerombol pada buah anggur yang
disebabkan oleh Plasmospora viticola. Contoh lain adalah penyakit busuk
layu pada kentang dan tomat yang disebabkan oleh jamur air Phytophthora
infestans.
Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual
dan seksual. Secara aseksual, jamur ini akan menghasilkan sporangium diujung
hifa (filament/benang). Di dalam sporangium akan dihasilkan spora-spora
berflagel (zoospora). Ketika zoospora matang, zoospore akan keluar dari
sporangium. Apabila zoospora jatuh di tempat yang sesuai, zoospora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi miselium (masa hifa) baru.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan
gamet jantan dan betina. Gamet dihasilkan oleh hifa yang berdiferensiasi. Gamet
jantan dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh oogonium.
Penyatuan gamet jantan dan betina menghasilkan zigot diploid yang berkembang
menjadi spora berdinding tebal. Saat spora berkecambah akan dihasilkan miselium
baru.
Jamur lendir (Myxomycota)
Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup
bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut
amoeboid karena memiliki bentuk Amoeba. Seperti Amoeba yang
sesungguhnya, jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian karena
jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Saat kondisi makanan jamur lendir kurang, sel-sel yang
kelaparan bergabung membentuk massa yang berlendir. Massa yang berlendir ini
bermigrasi ke lingkungan baru yang dapat mendukung pertumbuhannya. Pergerakan
massa tersebut dihasilkan dari gabungan kontraksi masing-masing sel tunggal.
Contoh jamur lendir adalah Dictyostelium discoideum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar