Keberadaan
Pakaian adat sebagai wujud material kebudayaan yang banyak terdapat di
daerah-daerah di Indonesia memiliki nilai penting dalam sudut pandang sejarah,
warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah fase peradaban tertentu.
Banyak pakaian adat di daerah yang merupakan representasi kebudayaan paling tinggi di sebuah komunitas masyarakat di daerah tertentu. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan Pakaian Adat. Upaya itu dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam rumah adat. Tujuannya agar masyarakat saat ini bisa membaca, memahami dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung pada pakaian adat di daerah mana saja.
Banyak pakaian adat di daerah yang merupakan representasi kebudayaan paling tinggi di sebuah komunitas masyarakat di daerah tertentu. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan Pakaian Adat. Upaya itu dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam rumah adat. Tujuannya agar masyarakat saat ini bisa membaca, memahami dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung pada pakaian adat di daerah mana saja.
Ada
banyak pakaian adat di Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan nilai
pengetahuan yang penting. Salah satu dari banyak pakaian adat di Indonesia yang
memiliki makna sejarah, representasi sebuah komunitas pada zamannya dan
kemajuan sebuah peradaban adalah pakaian adat Sumatera Barat.
Sumatera
Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mayoritas masyarakat
beretnis Minangkabau
dan mayoritas pula beragama Islam. Provinsi Sumatera Barat memiliki 12
kabupaten dan 7 kota. Dari beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang
memiliki kebudayaan yang bermacam-macam terdapat pula kebudayaan mengenai
pakaian adat yang bermacam-macam.
Beberapa
tempat yang memiliki kesamaan dalam pakaian adat di Sumatera Barat adalah
daerah Pariaman,
Painan dan kota Padang. Pakaian adat
di daerah tersebut memiliki percampuran budaya dengan daerah lain atau negara
lain. Hal itu terjadi karena banyak persilangan budaya yang terjadi di Sumatera
Barat. Selain itu, pakaian adat Sumatera Barat memiliki kesamaan di daerah
Sungayang, Padang, Magek, Batipuah, Batusangkar dan lintaubuo. Kesamaan juga di
daerah Matua, Maninjau, Bayua, Kuari Limo, Jorong dan Koto Gadang.
Salah
satu pakaian adat Sumatera Barat yang paling terkenal adalah pakaian adat
minangkabau yaitu pakaian
Bundo Kanduang. Pakaian Bundo Kandung ini adalah pakaian yang
diperuntukan untuk seorang ibu dengan persyaratan tertentu. Ciri yang
memperlihatkan bahwa pakaian adat itu adalah Bundo Kanduang yaitu adanya penutup kepala
yang disebut tengkuluk menyerupai tanduk kerbau terbuat dari selendang
tenunan.
Baju
kurung, baju ini tanda bahwa ibu yang menjadi Bundo Kanduang berada dalam aturan-aturan
agama dan adat setempat. Baju ini memiliki hiasan sulaman benang emas dengan
motif bunga. Pada lengan kiri, kanan atau pinggir bagian bawah baju ada jahitan
tepi yang disebut minsia. Minsia ini melambangkan Bundo Kandunag yang harus
berhati lapang, sabar dalam menghadapi masalah. Hiasan tabur melambangkan
kekayaan alam minangkabau. Warna hitam melambangkan Bundo Kanduang yang ulet
dan tahan cobaan. Warna merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.
Selain itu dibagian-bagian lainnya terdapat simbol-simbol pakaiann yang
menandakan bahwa pakaian itu adalah pakaian adat Bundo Kanduang yaitu kain
sarung atau kodek. Kain sarung ini melambangkan Bundo Kanduang harus
punya rasa malu, sopan dan ketaataan beragama. Selendang melambangkan tanggung
jawab yang berada di pundak Bundo
Kanduang.
Pakaian
adat Bundo Kanduang
mempunyai nilai-nilai yang luhur diantaranya nilai ketaqwaan, keteladanan,
kerja keras, kebijaksanaan, kepemimpinan, pengayomanan dan keteguhan. Namun
generasi saat ini masih banyak yang belum memahami nilai-nilai yang terkandung
pada pakaian adat Sumatera Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar