Indonesia, negara kepulauan
yang memiliki banyak kebudayaan yang bermacam-macam. Kebudayaan yang memiliki
wujud kebudayaan material dan nonmaterial. Bermula dari Sabang melangkah menuju
Merauke begitu banyak kebudayaan ditiap daerah. Kebudayaan mengenai asal usul
daerah, adat istiadat, benda yang dikeramatkan dan kebiasaan masyarakat ditiap
daerah dan juga masih banyak kebudayaan-kebudayaan ditiap daerah-daerah
Indonesia yang belum diketahui oleh masyarakat secara umum. Salah satu unsur
kebudayaan berbentuk material yang masih belum banyak diketahui masyarakat umum
adalah Pakaian Adat.
Keberadaan Pakaian adat
sebagai wujud material kebudayaan yang banyak terdapat di daerah-daerah di
Indonesia memiliki nilai penting dalam sudut pandang sejarah, warisan, dan
kemajuan masyarakat dalam sebuah fase peradaban tertentu. Banyak pakaian adat
di daerah yang merupakan representasi kebudayaan paling tinggi di sebuah
komunitas masyarakat di daerah tertentu. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya
sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan Pakaian Adat. Upaya itu
dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam rumah adat. Tujuannya
agar masyarakat saat ini bisa membaca, memahami dan mengambil nilai-nilai
positif yang terkandung pada pakaian adat di daerah mana saja.
- Pakaian adat pada Kebudayan Betawi
Ada banyak pakaian adat di
Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan nilai pengetahuan yang penting. Salah
satu dari banyak pakaian adat di Indonesia yang memiliki makna sejarah,
representasi sebuah komunitas pada zamannya dan kemajuan sebuah peradaban
adalah pakaian adat Betawi. Betawi adalah suku yang berada di DKI Jakarta dan
sekitarnya di daerah provinsi Jawa Barat dan Banten.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia yang diberikan orang Belanda pada masa penjajahan. Keberadaan masyarakat Betawi merupakan proses panjang dari pembauran masyarakat di DKI Jakarta sehingga lahir kebudayaan Betawi. DKI Jakarta adalah kota industri, dimana banyak saudagar-saudagar dari luar seperti Arab, Portugis, Cina, Arab yang berdagang di Jakarta. Masyarakat luar Jakarta juga banyak yang berdagang di Jakarta seperti Bali, Madura, Jawa, Sunda. Keberadaan mereka yang secara langsung bersentuhan menciptakan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Betawi. Salah satu kebudayaan Betawi itu adalah mengenai pakaian adat Betawi.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia yang diberikan orang Belanda pada masa penjajahan. Keberadaan masyarakat Betawi merupakan proses panjang dari pembauran masyarakat di DKI Jakarta sehingga lahir kebudayaan Betawi. DKI Jakarta adalah kota industri, dimana banyak saudagar-saudagar dari luar seperti Arab, Portugis, Cina, Arab yang berdagang di Jakarta. Masyarakat luar Jakarta juga banyak yang berdagang di Jakarta seperti Bali, Madura, Jawa, Sunda. Keberadaan mereka yang secara langsung bersentuhan menciptakan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Betawi. Salah satu kebudayaan Betawi itu adalah mengenai pakaian adat Betawi.
Pakaian adat Betawi banyak
dipengaruhi oleh berbagai negara lain. Hal itu dikarenakan Betawi adalah
pencampuran budaya dari berbagai negara. Ada beberapa macam pakaian Betawi yang
ada saat ini diantaranya adalah pakaian adat Betawi sehari-hari untuk laki laki
adalah baju Koko atau disebut Sadariah. Baju Koko Betawi berwarna polos,
memakai celana batik berwarna putih atau hitam, memakai selendang yang dipakai
dipundak dan peci hitam sebagai identitas Kebetawian. Pakaian adat untuk
perempuan yang dipakai sehari-hari yaitu baju kurung berlengan pendek, kain
sarung batik, kerudung.
Selain itu, ada juga pakaian
adat untuk pengantin laki-laki masyarakat Betawi yang dipengaruhi oleh
kebudayaan Arab, Melayu dan Cina yaitu Dandanan care haji. Pakaian ini adalah
jubah dan tutup kepala dan diadaptasi dari pakaian haji. Jubah terbuat dari
bahan beludru sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban yang disebut juga
alpie. Untuk pakaian pengatin perempuan di Betawi disebut rias besar dandanan
care none pengantin cine. Pakaian ini juga sedikitnya mirip dengan pakaian
pengantin perempuan di Cina. Pakaian pengantin yang dipakai oleh kalangan
bangsawan di Cina.
Bahan pakaian pengantin
perempuan rias besar dandanan care none pengantin cine adalah baju yang
dikenakan blus, bawahannya adalah rok berwarna gelap. Pelengkap pakaian ini
adalah bagian kepala dirias dengan tambahan kembang goyang dengan motif hong
dengan sanggul palsu dan cadar sebagai penutup setengah wajah. Selain itu
perhiasan juga menjadi asesoris pakaian pengantin perempuan seperti manik-manik
dan gelang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar