Perdebatan
Punahnya Dinosaurus
Dipastikan, dinosaurus masih hidup saat meteor selebar 15 kilometer menghantam Bumi.
Dipastikan, selain dinosaurus avian
(terbang), dinosaurus darat juga masih hidup saat meteor selebar 15 kilometer
menghantam Bumi. (beyondgenes.com)
BERITA TERKAIT
- VIDEO: Larva Belut Misterius di Bali
- Ilmuwan: Monster Laut Benar-benar Ada
- Laba-Laba Berbahaya Ancam Jerman
- 5 dari 8 Spesies Tuna Terancam Punah
VIVAnews –
Palaeontologis di seluruh dunia akhirnya bisa mengakhiri perdebatan sengit
selama 30 tahun terakhir seputar teori yang menyebabkan punahnya dinosaurus
dari muka Bumi.
Sejauh ini, ada dua teori bagaimana punahnya
dinosaurus. Teori pertama, dinosaurus sudah punah secara bertahap jauh sebelum
hantaman batu raksasa pada planet ini sekitar 65 juta tahun lalu. Penyebabnya
adalah pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut.
Teori kedua menyebutkan, meteor yang jatuh di
Semenanjung Yucatan, di kawasan tenggara Meksiko itulah yang memicu kepunahan
massal. Meteor ini menyebabkan kebakaran raksasa, melontarkan serpihan debu ke
langit dan memblokir sinar matahari selama ratusan juta tahun.
Akibat hantaman meteor berukuran lebar
sekitar 15 kilometer itu, muncul lubang selebar sekitar 200 kilometer. Pasir, debu
dan material lain yang terlontar ke angkasa kemudian jatuh tersebar di
permukaan bumi dan menghasilkan lapisan yang disebut dengan K-T boundary
(lapisan yang menandai batas era Cretaceous dan the Tertiary).
Sepotong tanduk dinosaurus bisa menjawab perdebatan
seputar apakah dinosaurus darat masih ada saat asteroid itu menabrak Bumi, 65
juta tahun lalu. Tanduk berukuran 45 sentimeter, kemungkinan milik seekor
triceratops itu ditemukan di kawasan Hell Creek, Montana, Amerika Serikat.
Penemunya adalah Tyler Lyson, ketua tim
peneliti dari Yale University. Ia menyebutkan, spesimen yang ditemukan itu
berada hanya 13 sentimeter di bawah lapisan material yang disebabkan oleh
tumbukan meteor. “Ini membuatnya menjadi fosil dinosaurus termuda yang pernah
ditemukan,” ucap Lyson, seperti dikutip dari ABC, 13 Juli 2011.
Lyson menyebutkan, karena tanduk itu
ditemukan di batu lumpur, kemungkinan jarak antara usia fosil itu dengan
tumbukan asteroid bisa berselisih hanya 1 tahun saja. “Fosil ini menunjukkan
bahwa dinosaurus non avian atau dinosaurus darat setidaknya masih hidup saat
meteor menabrak Bumi,” kata Lyson.
Lyson menyadari bahwa penelitiannya tidak
sepenuhnya membantah proses pemunahan bertahap. Akan tetapi ia yakin bahwa
temuannya membantah salah satu teori yang menyebutkan bahwa dinosaurus lebih
dulu punah sebelum hujaman asteroid.
Seperti diketahui, teori seputar punahnya
dinosaurus akibat diperkenalkan 30 tahun lalu. Sejak itu, muncul perdebatan
seputar apakah dinosaurus darat punah sebelum tabrakan terjadi. Temuan terbaru
ini sendiri dipublikasikan di jurnal Biology Letters dari Royal Society. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar