Mengapa Dinosaurus Punah ?
Ada
beberapa kemungkinan yang dikemukakan baik oleh para evolusionis maupun dari
orang lain. Mereka berkata ada satu benda raksasa dari luar angkasa jatuh
menghantam lautan, mengakibatkan punahnya beberapa makhluk laut. Mereka
mengatakan juga, bahwa kemudian ada benda lain yang membentur bumi, sehingga
menyebabkan dinosaurus-dinosaurus berangsur-angsur punah. Yang lain mengatakan
bahwa punahnya dinosaurus akibat radiasi dari bintang yang meledak. Ada lagi yang
mengatakan akibat wabah virus dinosaurus. Ada yang mengatakan akibat serangan
diare, hujan meteor (lihat majalah Time edisi 6 May 1985), dsb.
Menurut
Kaum Kreasionis.
Bumi
kita yang sekarang ini sangat berbeda dari bumi pra-Air Bah. Allah menempatkan lapisan
uap air di atas atmosfir di sekeliling bumi (Kejadian 1:6-8). Adam, Kain, Nuh
dan orang lain yang hidup sebelum zaman Air Bah, tidak dapat melihatnya.
Lapisan uap air itu tidak terlihat oleh mata kita. Kita dapat melihat matahari
pada siang hari, bulan dan bintang-bintang pada malam hari. Tapi kita
melihatnya melalui pantulan lapisan uap air itu.
Lapisan
uap air itu adalah bagian dari rencana agung Allah. Lapisan uap air itu menjaga
dan memelihara penguapan suhu bumi. Karena itulah pada zaman itu tidak ada
daerah yang terus menerus dingin di bumi, bahkan di Kutub Utara atau di Kutub
Selatan. Suhu udara di seluruh bumi tetap sama sepanjang tahun. Cuaca yang
hangat dan lembab, mirip sekali dengan udara dalam rumah kaca zaman sekarang,
kalau kita masuk ke dalamnya.
Para
ilmuwan mengatakan bahwa sinar ultra-violet dari matahari berbahaya bagi
kehidupan setiap makhluk di bumi. Selama 1,600 tahun lapisan uap yang tidak
kelihatan itu melindungi bumi dari sinar ultra-violet . Karena perlindungannya
itu tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang dan manusia dapat hidup lebih lama, dan
bisa bertumbuh lebih besar daripada keadaan zaman sekarang ini. Sebagai contoh
adalah buah-buahan yang dihasilkan di rumah kaca biasanya lebih besar daripada
yang dihasilkan di kebun.
Ketika
Allah memberi tahu Nuh, bahwa hujan lebat akan turun, maksud-Nya ialah lapisan
uap air itu berubah menjadi air hujan. Maka hujan lebat pun turun. Firman Allah
melukiskan hujan itu demikian “… terbelah segala mata air samudera raya yang
dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit” (Kejadian 7:11). Air Bah itu
sebagian besar disebabkan oleh curahan air yang dahsyat dari langit ke bumi.
Kemudian
datanglah air bah. Tetapi Allah melindungi ciptaannya dengan menyediakan satu
bahtera yang menyelamatkan satu keluarga, dan juga segala jenis makhluk yang
bernafas.
Ketika
keluarga Nuh dan semua makhluk binatang itu keluar dari bahtera,
dinosaurus-dinosaurus muda menyaksikan satu bumi yang sangat berbeda dari bumi
yang mereka pernah huni sebelumnya. Gunung-gunung terjal, seperti Gunung Alpo
dan Himalaya, muncul pada daerah pegunungan yang jauh lebih datar sebelumnya.
Ngarai-ngarai curam terbentuk oleh arus air deras, yang mengkikis tanah lunak.
Laut yang dangkal berubah menjadi samudera yang dalam, seperti yang kita kenal
pada zaman sekarang ini.
Barangkali
bumi memiliki lebih banyak tanah daratan, dan lebih banyak lahan bagi
tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk binatang sebelum Air Bah. Setelah zaman
itu, tumbuh-tumbuhan tidak tumbuh sesubur dan serimbun sebelumnya. Demikian
pula rawa-rawa semakin langka. Padang gurun mulai ada, sehingga sebagian
dinosaurus sulit mendapat makanan. Karena kekurangan bahan makanan, banyak
dinosaurus mungkin mati kelaparan. Sementara dinosaurus herbivora mulai punah,
dinosaurus karnivora terancam punah pula.
Radiasi
sinar matahari mulai merusak segala yang hidup. Sebab sinar ultra-violet yang
berbahaya tidak lagi ditapis oleh lapisan uap air di cakrawala. Akibatnya, masa
hidup tumbuh-tumbuhan dan makhluk binatang semakin pendek. Ini berarti
dinosaurus tidak sempat bertumbuh sampai menjadi raksasa seperti dahulu.
Cuaca
bumi berubah begitu jauh setelah Air Bah. Cuaca di seluruh bumi tidak lagi
hangat atau pun lembab. Beberapa bagian dunia bahkan sangat dingin. Mungkin
sebagian dinosaurus tidak dapat menyesuaikan diri karena perubahaan cuaca ini,
sehingga mati kedinginan. Jadi kesimpulannya banyak dinosaurus yang punah
karena habitatnya berubah dan suhu bumi berubah sehingga mereka tidak dapat
bertahan hidup. Ada yang masih bertahan hidup sampai jaman Ayub dan ada yang
masih bertahan hidup sampai sekarang.
Dinosaurus
dalam bahtera Nuh ? Apa muat ?
Apakah
semua binatang dapat masuk ke bahtera Nuh, termasuk dinosaurus ? Bagaimana Nuh
dapat mengangkut jutaan spesies binatang dalam bahtera ? Di mana ia menempatkan
Brachiosaurus yang tingginya 50 kaki dan berat 80 ton ? Tidak perlu menempatkan
dinosaurus dewasa yang besar itu dalam bahtera. Untuk menjaga kelangsungan
jenisnya dapat dilakukan dengan cara membawa bayi dinosaurus. Hal ini memudahkan
masalah tempat tinggal mereka di bahtera. Lebih jauh lagi, jutaan spesies tidak
dimasukkan ke dalam bahtera. Alkitab menyatakan bahwa Allah memerintahkan untuk
membawa sepasang setiap jenis binatang darat dan udara kecuali binatang tidak
haram yang digunakan untuk korban yaitu sebanyak 7 pasang. Saat ini ada sekitar
20.000 spesies dari binatang darat dan udara yang masih hidup (seperti mamalia,
burung, reptil, dan amfibi). Kalau kita mengasumsikan ada 20.000 spesies yang
punah, maka berarti ada 40.000 species yang dimuat, atau kira-kira ada 80.000
binatang yang masuk ke dalam bahtera.
Beberapa
binatang besar, tetapi kebanyakan dari mereka, seperti tikus, kadal, dan
burung, cukup kecil. Ukuran rata-rata binatang-binatang ini kira-kira sebesar
ukuran domba. Bahtera Nuh panjangnya kira-kira 450 kaki, tingi 45 kaki, dan
lebar 75 kaki. Hal ini berarti, dengan 3 dek, bahtera ini mempunyai lantai
seluas lebih dari 100.000 kaki persegi. Kedelapan puluh ribu binatang ini dapat
disangkarkan dalam area sebesar 50.000 kaki persegi, menyebabkan separuh ruang
lainnya dapat digunakan untuk menyimpan makanan, udara, tempat tinggal untuk
Nuh dan keluarganya, dan lain-lain. Mungkin Allah menyebabkan sebagian binatang
berhibernasi (tidur selama musim dingin/tidak aktif selama suatu periode
tertentu), untuk meminimalkan perawatan mereka. Air bah dilimpahkan ke bumi
oleh Allah, dan dengan keinginanNyalah Nuh, keluarganya, dan sepasang binatang
darat, udara dapat selamat, termasuk dinosaurus.
bagus
BalasHapus