Pempek Palembang
Mungkin sejumlah orang banyak ada
yang belum mengetahui sejarah makanan khas Palembang, yaitu Pempek.
Dibalik kegurihannya tersimpan sejarah yang unik. Menurut sejarahnya,
pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu
di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan
Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari
sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina
sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda keturunan Cina.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun
yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin
menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya
dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian
mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan
tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut
dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya
dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya
dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka
dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang
harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya,
digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan
bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah,
parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan
ikan dencis , ikan lele serta ikan tuna putih.
Begitu banyak
Jenis-Jenis Pempek yang da di Indonesia salah satunya adalah, Pempek
Kapal Selam, Pempek Kapal selam merupakan pempek yang sudah umum ditelinga
masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya juga karena ukurannya yang di atas
rata-rata pempek umumnya. Dan ada juga Pempek
Lenjer.
Pempek lenjer merupakan pempek yang bahan dasarnya sama dengan pempek kapal
selam, namun tidak diisi dengan telor, hanya dibuat panjang yang pada saat
dihidangkan akan dipotong kecil. Dan
Pempek Keriting. Pempek keriting merupakan
pempek yang unik bentuknya, menyerupai kerupuk. Pempek ini dapat disajikan
dengan direbus, atau digoreng jika suka makanan yang gurih dan crispy yang
dijamin akan memberikan sensasi yang beda. Dan da juga Pempek KulitPempek ini terbuat dari kulit ikan, berbentuk bulat
pipih yang apabila digoreng akan menimbulkan aroma dan rasa yang khas. Dan
Pempek Pistel.
Pempek ini mirip dengan pempek kapal selam namun lebih kecil, dan umumnya
bagian bawahnya diberi ulir. Berisi ebi dan pepaya serut. Dan Pempek Telor Pempek ini miniaturnya pempek kapal selam, dan
juga Pempek Adaan.
Pempek ini dibuat bulat, apabila digoreng akan memberikan sensai gurih dan
garing diluar, namun lembut di dalam, dan
Pempek Panggang/ Tunu. Adalah pempek
yang selama pembuatannya sama sekali nggak terkena minyak penggorengan. Usai
dibentuk bulat-bulat dan diisi, pempek ini langsung dipanggang. Isi tunu
sendiri bermacam macam, ada yang mengisi dengan ikan kering dan kecap asin,
tapi ada juga yang mengisi dengan ebi, kecap manis dan cabai. Biasanya pempek
ini menjadi ukuran pintar tidaknya seseorang dalam membuat pempek. Karena
dengan tidaknya adonan tersentuh minyak, maka kita bisa merasakan apakah pempek
tersebut amis ikan atau tidak. Jika amis, bisa dipastikan terdapat kesalahan
dalam pembuatannya, dan ada juga
Pempek Lenggang.
Pempek yang dicampur dengan telur bebek kemudian diletakkan di daun pisang
yang sudah dibentuk seperti piring dan dibakar. Bisa juga digoreng. Meski sama
sama enak, namun pempek lenggang panggang ini lebih populer dibanding lenggang
goreng. Itulah diantaranya sejarah Pempek
Palembang dan Beberapa jenis-jenis pempek Palembang. Semoga budaya dan kuliner
Indonesia tetap Berjaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar